Puri Agung Klungkung bisa disebut dengan tempat tinggal atau rumah khusus para raja di zaman dulu. Sebelum seperti sekarang ini, Bali dulunya dipimpin oleh kerajaan dan masih banyak bukti sejarah yang tertinggal termasuk puri.
Karena dibangun khusus untuk raja dan keluarganya, pembangunan puri masih menerapkan corak lama dan masih dirawat sampai saat ini. Dulu, puri tidak bisa dimasuki sembarangan orang, jadi wisatawan hanya boleh mengunjungi bagian tertentu saja.
Puri Agung yang ada di Bali adalah istilah untuk menyebutkan tempat tinggal kerajaan atau kaum bangsawan di Bali. Jadi, selagi masih memiliki hubungan kerabat dengan raja, maka bisa tinggal di puri tersebut.
Bali menganut sistem kasta atau pembagian triwangsa, sehingga puri hanya bisa ditempati oleh bangsawan dengan kasta ksatria. Adapun yang memimpin puri di Bali adalah keturunan raja yang dipilih langsung oleh kerabat.
Keturunan raja yang tinggal di puri tersebut bisa dikenal dengan gelar yang terdapat di depan nama mereka seperti I Dewa, Cokorda, Tjokorda, I Gusti Agung, atau Anak Agung untuk laki-laki.
Sedangkan gelar untuk perempuan keturunan raja adalah Cokorda, Dewa Ayu, Anak Agung Istri, dan I Gusti Ayu.
Secara etimologi, kata puri berasal dari bahasa Sanskerta yaitu puri, pura, puram, pore, dan pur yang merupakan akhiran. Artinya bermacam-macam mulai dari kota, kota berbenteng, kota, istana, dan menara.
Namun istilah ini kemudian mengalami perkembangan di Bali sehingga muncul istilah “Pura” yaitu tempat untuk memuja Tuhan. Sedangkan kata “Puri” diartikan sebagai tempat tinggal khusus untuk para keturunan bangsawan atau raja.
Kata puri apabila disandingkan dengan bahasa Jawa dikenal dengan istilah keraton yang juga menjadi tempat tinggal para raja dan kerabatnya.
Terdapat banyak puri di Bali salah satunya adalah puri yang terdapat di Kabupaten Klungkung. Apabila Anda ingin pergi ke Puri Agung Klungkung maka bisa datang ke alamat Jalan Untung Suropati, Semarapura Tengah, Kecamatan Klungkung, Klungkung, Bali.
Puri Klungkung ini adalah salah satu bukti sejarah Kerajaan Klungkung yang pernah berjaya pada masanya. Walaupun bangunan yang menjadi hunian ini sudah dibangun sejak lama, tetapi keindahannya masih bisa dinikmati hingga saat ini.
Apabila Anda masuk ke bagian dalam puri, maka akan melihat bale yang memiliki fungsi tertentu di zaman kerajaan dulu. Walaupun sekarang bukan lagi zaman kerajaan, tetapi masyarakat setempat masih merawat tempat tersebut agar bisa terus dinikmati.
Puri Agung Semarapura adalah salah satu peninggalan sejarah kerajaan zaman dulu yang harus terus dilestarikan agar anak cucu bisa mengetahui sejarah Indonesia. Untuk itu, kesadaran masyarakat sangat diperlukan agar bisa menjaga warisan budaya ini.
Tidak hanya itu, pemerintah kabupaten Klungkung juga harus turut serta dalam mengupayakan pelestarian puri dengan menerapkan kebijakan tertentu.
Dengan begitu, kesadaran masyarakat bisa terbentuk karena sudah mendapatkan edukasi tentang pentingnya menjaga warisan budaya. Menjaga warisan budaya adalah bentuk bangga dan apresiasi dengan kejayaan kerajaan Klungkung di masa lalu.
Selain itu, masyarakat Klungkung juga bisa meneladani sikap para raja dulu dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Cara lain agar warisan tersebut tetap ada adalah dengan memperbaiki bagian puri yang sudah rusak total.
Puri Agung Klungkung adalah salah satu warisan budaya Klungkung yang harus terus dilestarikan sampai nanti. Tujuannya adalah agar anak cucu kita bisa mengetahui bagaimana perjuangan masyarakat Indonesia di zaman dulu.