Karena mayoritas masyarakat memeluk agama Hindu, Anda akan menemukan banyak pura saat berkunjung ke Bali. Hampir di setiap sudut kota Anda pasti bisa menemukannya, termasuk di pulau kecil di sekitarnya. Salah satunya adalah Pura Sakenan.
Pura ini memang tidak terletak di Pulau Bali besar, namun di Pulau Serangan. Posisinya ada di selatan Kota Denpasar, dan masih termasuk ke dalam wilayah administratif Provinsi Bali. Jadi, sudah siap untuk mengenal lebih jauh tentang pura yang satu ini?
Berbicara tentang pura di Bali, semuanya terlihat mempesona dan mengagumkan. Pulau yang ada di Pulau Serangan ini pun tidak bisa dijadikan pengecualian. Ada banyak daya tarik yang membuat pura ini ramai dikunjungi oleh turis, yaitu sebagai berikut!
Pulau Bali memang memiliki banyak tempat bersejarah yang wajib dikunjungi. Kabupaten Klungkung memiliki bekas kompleks kerajaan di Taman Kertha Gosa, sedangkan Pulau Serangan memiliki pura yang berdiri sejak tahun 1005 M bernama Sakenan.
Karena eksistensinya sudah ada di awal abad ke-11, wajar rasanya jika tempat ini sangat kaya akan sejarah. Sejarah Pura Sakenan berawal dari kedatangan Mpu Kuturan ke Bali pada tahun 1001 M. Dia merupakan penganut Buddha Mahayana Sakyamuni.
Namun, orang yang menamai pura ini Sakenan adalah Danghyang Astapaka pada tahun 1530 M. Pada saat itu, dia sedang melakukan perjalanan keliling Bali untuk menemukan tempat-tempat suci. Puranya berbentuk batu yang bersinar pada saat ditemukan.
Pedanda Sakti Wawu Rauh adalah orang yang menyempurnakan pura tersebut dengan cara melakukan upacara. Pura ini pernah mengalami reklamasi beberapa kali sebelum bentuknya yang sekarang, yaitu pada tahun 1982, tahun 1990, dan tahun 1996 silam.
Meskipun dibangun atas ajaran Buddha Mahayana Sakyamuni, namun pura ini adalah pura untuk ibadah masyarakat Hindu. Jika Anda penasaran dewa yang berstana di Pura Sakenan, jawabannya adalah Segara Pakretih, penjaga laut dan samudra di pulau ini.
Segara Pakretih tersebut bernama Sang Hyang Sandhijaya (Tatmajuja) atau Ida Hyang Dewa Biswarna (Baruna). Selain menjaga lautan, sang dewa juga bertugas untuk menjaga keselamatan dunia dan menghilangkan semua jenis rintangan yang ada.
Sang Dewa juga bertugas menjaga kala, bhuta, dan manusia agar tetap bersih dan suci. Dialah yang melindungi masyarakat sekitar dari berbagai jenis penyakit. Hingga saat ini, masyarakat masih menganggap pura tersebut sebagai tempat yang suci dan sakral.
Jika Anda ingin ikut beribadah di pura ini, pastikan Anda mencatat berapa kali sembahyang di Pura Dalem Sakenan. Pasalnya, ibadah rutinnya hanya 6 bulan sekali, biasanya dilakukan pada Saniscara Kliwon Wuku Kuningan atau Hari Suci Kuningan.
Terakhir, jangan lupa untuk mengabadikan pura ini di dalam kamera karena bagunannya punya gaya arsitektur yang indah. Konsepnya adalah swamandala dengan dua area utama, yaitu Pura Dalem Sakenan dan Pura Pesamuan/Penataran Agung Sakenan.
Sebagian besar area pura dibangun oleh batu kapur yang melimpah di pantai-pantai sekitarnya. Bangunannya cukup besar dan luas, mengingat betapa pentingnya pura ini bagi masyarakat yang tinggal di Pulau Serangan.
Anda bisa bebas berkunjung ke pura ini karena akses masuknya gratis. Jadi, Anda bisa berkunjung langsung ke 76FH+WQ3, Jalan Pulau Serangan, Sesetan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar. Gunakan mobil sewaan dari Putri Rental Bali untuk datang ke sana!