Pura Goa Gajah adalah salah satu destinasi wisata di Bali yang berada di Kabupaten Gianyar yang cukup terkenal. Wisata ini berupa gua dengan ornamen pahatan yang kabarnya sudah dibuat sejak berabad-abad silam.
Selain itu, Goa Gajah memiliki keunikan dan sejarahnya masing-masing yang menjadi tempat dua agama berdampingan yaitu Buddha dan Hindu. Apabila Anda ingin berkunjung ke sini bisa simak informasi selengkapnya di bawah ini mengenai wisata Goa Gajah.
Sejarah Pura Goa Gajah adalah peninggalan agama Buddha dan Hindu yang pertama kali ditemukan oleh pemerintah Hindia-Belanda bernama L.C. Heyting pada tahun 1923 silam. Penemu menjelaskan bahwa ia menemukan gua dengan ornamen pahatan.
Berdasarkan penelitian tempat wisata ini sudah ditemukan sejak abad ke-11 yang diperkuat dengan bukti berupa Prasasti Badung berangka pada tahun 1701 Masehi. Pada prasasti ini terdapat tulisan antakunjarapadda yang artinya gajah.
Goa Gajah adalah tempat ibadah masyarakat Hindu dan Buddha sehingga selalu ramai saat upacara keagamaan. Wisata dengan kedalaman sekitar 9 meter ini memiliki ujung lorong yang terpecah menjadi dua membentuk huruf T.
Bagi Anda yang ingin berkunjung ke Pura Goa Gajah bisa datang ke alamat Desa Bedulu Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar Bali. Waktu tempuh ke lokasi jika Anda berangkat dari pusat Kota Denpasar kurang lebih 1 jam 4 menit.
Waktu operasional Pura Goa Gajah Bali dimulai pukul 8 pagi sampai 6 sore waktu setempat. Sedangkan harga tiket masuk ke Goa Gajah berbeda antara wisatawan domestik dan mancanegara.
Selain tiket masuk wisatawan juga diharuskan membayar biaya parkir kendaraan yaitu Rp5.000 untuk kendaraan roda empat dan Rp2.000 untuk kendaraan roda dua.
Pura Goa Gajah adalah tempat wisata yang memiliki keunikan sehingga wisatawan penasaran dan ingin berkunjung. Di bawah ini ada beberapa daya tarik Goa Gajah yang perlu diketahui.
Bagian mulut goa penuh dengan pahatan berupa batu karang, babi, kera, raksasa, dan daun-daunan yang menarik perhatian. Kompleks wisata Goa Gajah adalah salah satu peninggalan zaman dulu yang harus terus dilestarikan.
Ketika Anda berkunjung ke lokasi Goa Gajah akan melihat artefak di bagian depan goa. Artefak ini bisa Anda lihat di bagian kiri dan kanan mulut goa. Peninggalan yang ada di mulut goa berupa batu silinder, arca penjaga atau Dwarapala, dan arca Ganesha pancuran.
Wisatawan juga bisa melihat artefak lain yang berada di bagian barat goa berupa arca Ganesha, arca Dewi Hariti, dan arca raksasa.
Kolam renang di Goa Gajah memiliki kedalaman 11 meter yang bisa ditemukan di bagian selatan goa. Air di tempat ini berasal dari sumber air yang berada sekitar 100 meter dari goa. Ada tiga buah kolam yang dipisahkan oleh tembok rendah dan arca pancuran dengan jumlah 6 buah.
Terakhir adalah komplek Tukad Pangkung yang berada di bagian selatan kolam dan mengalir ke sungai petani. Tukad Pangkung juga peninggalan Agama Buddha zaman dulu yang ditemukan oleh Mr. Conerat Spies di tahun 1931.
Berkunjung ke Pura Goa Gajah bisa dengan kendaraan pribadi yang disewakan dari Putri Rental Bali. Kami menyediakan berbagai jenis kendaraan dengan harga kompetitif serta layanan dengan sopir atau lepas kunci.