Bali salah satu pulau di Indonesia yang tidak hanya penuh dengan keindahan alam tapi juga kearifan lokal Bali yang harus dijaga. Tidak heran jika Bali memiliki pancaran pesona sendiri yang mampu menarik para wisatawan dari mancanegara.
Kearifan lokal merupakan kekayaan budaya yang mengandung nilai luhur serta pandangan hidup. Banyak sekali wujud-wujud kekayaan budaya yang ada di Bali. Berikut akan dijelaskan mengenai kearifan lokal asli dari Bali!
Salah satu bentuk kearifan lokal yang berasal dari Bali, yakni pakaian adatnya. Bali memiliki pakaian adat yang kerap dipakai untuk acara formal dan upacara adat. Pakaian Adat Bali Payas Agung adalah salah satu contoh pakaian adat Bali.
Selain itu, ada kebaya Bali, Udeng Kepala, Kain Kamen yang menjadi salah satu pakaian khas Bali. Adanya pakaian adat tersebut menunjukkan ciri khas dari budaya dan adat di Bali. Sudah sepatutnya untuk dilestarikan dan tetap dijaga.
Berikutnya, salah satu bentuk kearifan lokal, yakni upacara adat Bali. Ada banyak macam upacara adat, seperti Melukat, Tumpek Uyek dan upacara pernikahan adat Bali yang melalui banyak tahap.
Adapun Melukat menjadi suatu ritual untuk pembersihan diri secara jasmani dan rohani. Umumnya wisatawan dapat melakukan Melukat di Pura Tirta Empul. Kemudian, ada Tumpek Uye merupakan ritual yang dilakukan tiap 6 bulan sekali.
Bali masih menjunjung tinggi nilai-nilai spiritual dan juga ritual-ritual adat peninggalan nenek moyang. Itulah kenapa kebudayaan di Bali masih sangat kental.
Berikutnya, bentuk kearifan lokal Bali yakni upacara keagamaan. Upacara keagamaan Bali ini terus dilestarikan dan selalu dilakukan tiap harinya oleh masyarakat lokal. Upacara keagamaan menjadi bentuk rasa syukur atau bentuk penyucian seseorang.
Mayoritas masyarakat Bali memeluk agama Hindu. Banyak upacara-upacara keagamaan yang dilakukan secara rutin ataupun terjadwal tiap bulannya. Salah satu upacara keagamaan di Bali yang terkenal, yakni Melasti, Ngaben dan juga hari Raya Saraswati.
Salah satu kearifan lokal yang sangat terkenal, yakni sistem pengairan tradisional yang disebut dengan Subak. Di dalamnya, Subak menyangkut beberapa hukum adat yang bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan air di sawah.
UNESCO mencatat Subak sebagai bentuk warisan budaya di dunia. Dalam sistemnya, Subak menjalankan sistem Tri Hita Karana. Anggota subak akan menjalankan ritual keagamaan sesuai dengan tahapan pertumbuhan dari padi.
Tiap daerah memiliki senjata tradisional, dan di Bali juga memiliki senjata tradisional pula. Senjata tersebut memiliki fungsi yang bermacam-macam. Dahulu kala senjata digunakan sebagai alat perang, namun saat ini digunakan sebagai hiasan dan upacara adat.
Salah satu bentuk senjata tradisional dari Bali, yakni arit, tombak, pengutik, enda dan masih banyak lainnya. Tiap senjata memiliki bentuk yang unik serta fungsinya masing-masing.
Sama seperti daerah lain yang memiliki kuliner khas, di Bali juga memiliki makanan khas asli dari Bali. Aneka makanan khas tersebut menjadi budaya Bali yang terkenal dan menarik perhatian para wisatawan untuk datang, dan mencoba langsung.
Ada banyak sekali makanan khas di Bali, yang paling dikenal dan banyak digemari adalah ayam betutu, sate lilit, nasi tempeng, sate plecing hingga babi guling. Makanan-makanan tersebut diolah rempah khas yang memiliki citra rasa yang sangat kuat ditiap hidangan.
Kearifan lokal Bali menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara. Dan, tentunya harus dilestarikan agar kebudayaan tersebut tidak hilang. Untuk memudahkan dalam berpergian menyusuri Bali, gunakan jasa sewa mobil di Putri Bali Rental.