Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki kesempatan berharga untuk menciptakan dunia yang lebih baik melalui Pengurangan Risiko Bencana (PRB). Dalam hal ini adalah perubahan iklim ataupun penanganan Pandemi Covid-19. Karena itulah, Indonesia menjadi tuan rumah GPDRR 2022.
Terkait kepercayaan dunia internasional terhadap fakta tersebut, Indonesia kemudian dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan GPDRR ke-7. Meski begitu, tak banyak yang mengerti apa itu GPDRR 2022 Bali, yang memang dilaksanakan di Bali pada saat itu.
Sebagai informasi, Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) adalah sebuah forum multi pemangku kepentingan dua tahunan. Forum ini diinisiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk meninjau kemajuan, berbagi pengetahuan, dan mendiskusikan perkembangan dalam PRB.
Sementara itu, Tujuan GPDRR 2022 sendiri adalah untuk meningkatkan upaya Penganggulangan Risiko Bencana (PRB) melalui komunikasi dan koordinasi antara pemangku kepantingan, PBB, organisasi dan institusi internasional, LSM, ilmuwan atau akademisi.
Yang dalam hal tersebut akan berbagi pengalaman dalam merumuskan panduan strategis untuk pelaksanaan kerangka global PRB atau Sendai Framework for DPR 2015-2030. Terkait hal itu, GPDRR ke-7 di Bali ini mengusung tema Fostering Collaboration towards Sustainable Resilience.
Pertemuan tersebut disebutkan sekaligus menjadi ajang kolaborasi bagi Indonesia dan seluruh negara di dunia untuk membahas pentingnya mitigasi dan PRB dalam mencapai ketangguhan bencana dan pembangunan. Pelaksanaan GPDRR Bali ini berlangsung pada tanggal 23 Mei hingga 28 Mei 2022 lalu.
Dalam kesempatan GPDRR ke-72 di Bali tersebut, disampaikan pula tujuh rekomendasi Agenda Bali untuk Resiliensi Berekalnjutan. Rekomendasi tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Nasioanal Penanggulangan Bencana, Suharyanto, ketika penutupan GPDRR.
Adapun beberapa rekomendasi yang telah disampaikan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
Rekomendasi yang pertama adalah pengurangan risiko bencara dinilai perlu diintegrasikan pada kebijakan-kebijakan utama pembangunan dan pembiayaan, legislasi, dan rencana pencapaian Agenda 2030.
Dalam kesempatan tersebut pula, Suharyanti mengatakan bahwa platform Global menyerukan adanya transformasi mekanisme tata Kelola risiko untuk memastikan pengelolaan risiko merupakan tanggung jawab bersama lintas sektor, sistem, skala, dan batas.
Dalam hal ini, dinilai bahwa hanya dengan perubahan system, masyarakat dunia dapat memperhitungkan kerugian yang sesungguhnya dari bencana dan kerugian dari ketiadaan aksi, serta membandingkannya dengan investasi dalam pengurangan risio bencana.
Lebih lanjut, Suharyanto mengatakan strategi pembiayaan pengurangan risiko bencana dapat mengarahkan serta memprioritaskan investasi. Selian itu, harus dimasukkan dalam kerangka pembiayaan nasional yang terintegritas.
Disampaikan bahwa platform Global diselenggarakan di antara COP 26 dan COP 27, mencermati tingkat emisi saat ini jauh melebihi upaya mitigasinya. Yang mana hal itu dapat mengakibatkan peningkatan frekuensi dan intensitas terjadinya bencana dan mengancam pencapaian Agenda 2030.
Dalam pencanangan pengurangan risiko bencana dan implementasinya pada masyarakat berisiko, dapat menyerukan pendekatan partisipatif dan berbasis Hak Asasi Manusia untuk memasukkan semua sesuai prinsip “tidak ada apa-apa tentang kita tanpa kita”.
Selain itu, Suharyant menyampaikan bahwa investasi pada generasi muda dan professional muda harus ditingkatkan untuk merangsang inovasi dan solusi kreatif.
Nah, demikian uraian Putribalirental mengenai GPDRR 2022 Bali yang bisa Anda ketahui, semoga uraian ini bermanfaat bagi Anda. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui informasi seputar BPDRR ke-72 ini. Dan Jika anda membutuhkan sewa mobil dengan sopir kami siap melayani perjalanan dinas anda.