Bali selalu memiliki cerita tersendiri yang mampu memikat perhatian wisatawan dunia untuk berkunjung. Selain keindahan alam dan kelezatan kuliner, tradisi unik di Bali juga menjadi alasan wisatawan terus berdatangan ke sini.
Kekayaan dan adat istiadat di Pulau Dewata masih dilaksanakan hingga saat ini. Beberapa tradisi bahkan memiliki makna tersendiri yang menggambarkan kehidupan masyarakat Bali. Berikut beberapa tradisi di Bali yang sangat unik beserta penjelasannya.
Tradisi unik di Bali adalah salah satu daya tarik Pulau Dewata karena banyak masyarakat mancanegara yang penasaran dengan adat istiadat di pulau tersebut. Berikut beberapa daftar tradisi Pulau Dewata yang bisa disaksikan di hari-hari tertentu.
Pengerupukan dilaksanakan saat menjelang Hari Raya Nyepi di Bali yang bertujuan mengusir Bhuta Kala dari rumah-rumah warga. Bhuta Kala adalah gambaran karakter buruk umat Hindu sehingga harus dihilangkan.
Caranya adalah masyarakat akan memukul benda keras-keras sambil membakar boneka besar atau ogoh-ogoh. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk menghilangkan karakter jahat sebelum memasuki Hari Raya Nyepi.
Hari Raya Nyepi identik dengan suasana sepi dan gelap sepanjang hari. Masyarakat Bali akan mematikan lampu dan tidak boleh berisik selama satu hari. Satu hari ini sangat sepi dan tenang bahkan kendaraan tidak boleh beraktivitas di jalan.
Contoh tradisi unik di Bali berikutnya adalah Melasti yaitu upacara penting agama Hindu yang dilaksanakan di pinggir Pantai Melasti. Tujuannya adalah membersihkan diri dari segala perbuatan buruk yang dilakukan di masa lalu kemudian membuangnya ke laut.
Masyarakat Hindu akan membawa patung dewa dan peralatan upacara lainnya dari kuil ke tempat dilaksanakannya Melasti. Selama di perjalanan menuju lokasi, masyarakat Hindu akan membunyikan musik tradisional, bernyanyi, dan menari.
Ada lagi tradisi yang tidak kalah unik di Bali yaitu Mekare-kare atau Perang Pandan. Tradisi ini dilaksanakan setiap tahunnya di salah satu desa di Kabupaten Karangasem. Tujuannya adalah memberi penghormatan kepada Dewa Indra selaku Dewa Perang.
Alasan disebut sebagai Perang Pandan karena menggunakan pandan berduri sebagai senjata melawan musuh. Para peserta Perang Pandan juga akan dibekali dengan perisai untuk melindungi diri dari ancaman musuh.
Metatah adalah tradisi unik di Bali yang menandakan kepercayaan masyarakat Hindu terkait tahapan yang terjadi dalam kehidupan. Mulai dari lahir, berumur 3 bulan, 6 bulan, dan sampai dewasa lalu kematian adalah tahapan yang dilalui manusia.
Upacara Metatah atau potong gigi dilakukan dengan mengikir empat gigi seri dan dua gigi taring. Biasanya, masyarakat Hindu melakukan potong gigi sebelum melakukan pernikahan.
Saraswati adalah upacara yang diadakan setiap enam bulan sekali oleh seluruh sekolah di Bali. Upacara ini dilaksanakan untuk mengenang Dewi Saraswati yang dianggap sebagai Dewi Ilmu Pengetahuan.
Upacara Saraswati dimulai sejak pagi hari, pada pagi hari, siswa akan sembahyang di pura sekolah masing-masing.
Kemudian, siswa akan sembahyang di pura lainnya sambil mengumpulkan buku, lontar, alat tulis, dan pustaka. Peralatan sekolah dikumpulkan karena harus didoakan juga saat upacara Saraswati.
Terakhir adalah Omed-omedan yang diadakan di Banjar Kaja Sesetan, Denpasar Selatan. Tradisi ini dilakukan oleh anak muda untuk menguatkan kasih sayang antar manusia. Diawali dengan sembahyang di pura lalu pementasan Barong Bangkung Jantan dan Betina.
Keenam tradisi unik di Bali bisa Anda saksikan langsung saat berkunjung ke Pulau Dewata. Agar perjalanan keliling Bali lebih nyaman, Anda bisa menyewa kendaraan dengan sopir atau lepas kunci di Putri Rental Bali dengan harga sewa terjangkau.