Desa Pelipuran Bali adalah salah satu dari 9 desa adat di Bali yang sering dikunjungi oleh para wisatawan. Desa ini memiliki daya tarik wisata yang sangat disukai oleh wisatawan asing dan lokal sehingga banyak yang ingin mempelajari sejarahnya.
Awal mula adanya Desa Pelipuran adalah saat zaman Kerajaan Bangli. Saat itu, para leluhur yang merupakan penduduk desa ini datang ke Desa Bayung Gede dan menetap di sana. Hingga kemudian desa tersebut dikenal dengan nama Pelipuran atau Penglipuran.
Sejarah Desa Penglipuran atau Pelipuran berasal dari kata pengeling yang artinya ingat dan pura yang artinya tempat leluhur. Desa adat ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Bangli yaitu kurang lebih 700 tahun yang lalu.
Sesuai dengan sejarah, Desa Penglipuran adalah hadiah dari Kerajaan Bangli ke masyarakat yang turut serta melawan Kerajaan Gianyar. Masyarakat desa ini sangat memegang tradisi nenek moyang sehingga sangat kental dengan adat istiadat.
Misalnya masih menggunakan hukum tradisional di masyarakat yaitu awig-awig serta mengikuti sistem aturan pemerintah. Kemampuan mempertahankan tradisi ini membuat Desa Penglipuran dianggap unik di mata wisatawan lain.
Ada banyak keunikan Desa Penglipuran yang penting untuk Anda ketahui sebelum memutuskan untuk berkunjung ke sini, berikut penjelasan selengkapnya.
Desa yang ada di Bali memiliki ciri khas tata ruang desa yang sangat menjunjung tinggi nilai leluhur. Hal tersebut juga akan Anda temukan ketika berkunjung ke Desa Penglipuran yang memiliki konsep bernama Tri Mandala.
Ada tiga bagian wilayah dari Desa Penglipuran sebagai berikut.
Daya tarik dari Desa Pelipuran Bali adalah memiliki area hutan yang luas yaitu kurang lebih 112 hektar. Adapun pembagian wilayah Desa Penglipuran Bali adalah 45 hektar hutan bambu, 4 hektar hutan kayu, 9 hektar untuk daerah tempat tinggal warga dan tempat ibadah.
Sisanya 50 hektar untuk lahan pertanian serta 4 hektar digunakan sebagai fasilitas umum. Pembagian area wilayah ini menggambarkan bahwa terdapat wilayah hijau dan lahan lebih luas dibandingkan dengan pemukiman penduduk.
Desa Penglipuran adalah desa terbersih di dunia dan mendapatkan penghargaan dari bidang pariwisata dan lingkungan ISTA dan Kalpataru. Bahkan mendapatkan penghargaan berupa Sustainable Destinations Top 100 menurut Green Destinations Foundation.
Ada banyak aktivitas menarik yang bisa Anda lakukan di Desa Penglipuran untuk menghabiskan waktu liburan, berikut penjelasan selengkapnya.
Budaya Desa Penglipuran bisa Anda pelajari ketika berkunjung ke sini untuk menambah wawasan. Di desa ini terdapat 3 kawasan pura yaitu Pura Dalem, Pura Puseh, dan Pura Penataran yang memiliki berbagai perayaan adat menarik.
Sangat disayangkan apabila Anda berkunjung ke lokasi namun tidak memiliki mencicipi kuliner lokal yang dijual di sini. Ada kuliner bernama tipat cantok dan loloh cemcem yang harus Anda cicipi.
Loloh cemcem adalah jenis minuman dengan warna hijau yang terbuat dari rempah-rempah. Sedangkan tipat cantok adalah makanan dari bahan ketupat yang diisi dengan berbagai jenis sayuran rebus kemudian diaduk dengan bumbu kacang.
Desa Pelipuran Bali adalah desa yang memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat luar Bali sehingga banyak yang ingin datang kesini. Anda bisa datang kesini bersama keluarga untuk mempelajari lebih lanjut tentang budaya Bali. Untuk bisa mengunjungi tempat ini, Anda bisa menyewa mobil yang ada di bali. Harga sewa mobil di Bali pun bervariasi. Anda bisa memilihnya sesuai dengan budget yang dimiliki.ย