Lapangan Puputan Bali merupakan sebuah lapangan luas yang seringkali dijadikan sebagai objek wisata alternatif bagi masyarakat Denpasar dan sekitarnya. Lapangan ini sekaligus menjadi simbol kepahlawanan dari Raja Badung VII, I Gusti Ngurah Made Agung.
Lapangan yang juga dikenal sebagai Lapangan Puputan Badung ini terletak di tengah kota Denpasar. Di sekitarnya juga ada beberapa objek wisata yang bisa dikunjungi seperti Museum Bali dan Pura Agung Jagatnatha. Seperti apa sejarah dan perkembangan lapangan ini?
Menilik ke tahun 1906, lapangan ini menjadi saksi sejarah ketika bangsa Indonesia melakukan perlawanan terhadap penjajah. Lapangan yang juga disebut dengan Lapangan Renon ini memiliki makna penting dalam sejarah maupun kebudayaan Bali.
Istilah puputan, merujuk pada bahasa lokal yang artinya bertempur habis-habisan. Para pemimpin dan penduduk daerah tersebut melakukan pertempuran, serta mengorbankan diri sebagai bentuk perlawanannya terhadap penjajahan.
Terjadinya Perang Puputan di tahun 1906, menggugurkan salah satu pahlawan nasional yakni Raja Badung VII, I Gusti Ngurah Made Agung. Ia bersama pasukannya tewas di tangan penjajah Belanda yang memiliki lebih banyak tentara dan persenjataan lengkap.
Peristiwa ini sekaligus menandai perlawanan sengit dan semangat keberanian rakyat Bali dalam mempertahankan budaya dan kebebasan mereka. Lapangan Puputan kini menjadi tempat yang penting dalam memperingati peristiwa tersebut.
Lapangan Puputan Bali kemudian berkembang menjadi sebuah area yang difungsikan sebagai taman kota. Letaknya yang berada persis di jantung kota Denpasar membuat masyarakat dapat dengan mudah mengunjunginya.
Di lapangan tersebut terdapat monumen dan tugu peringatan untuk menghormati perjuangan dari para pahlawan Bali di masa lalu. Selain menjadi tempat yang bersejarah, lapangan ini juga sering kali digunakan untuk acara-acara kebudayaan, maupun upacara keagamaan.
Bagi wisatawan yang juga tertarik untuk berkunjung ke objek wisata sejarah di Bali ini, ada beberapa aktivitas menarik yang bisa dilakukan di sana:
Di lapangan ini, masyarakat seringkali menjadikannya sebagai tempat untuk berolahraga atau rekreasi bersama keluarga. Aktivitas olahraga yang bisa dilakukan di lapangan ini seperti jogging atau lari pagi, senam bahkan yoga.
Luas lapangan Puputan Renon ini cukup untuk menampung masyarakat setempat, maupun wisatawan yang ini bersantai dan menggelar tikar di sana. Aktivitas lainnya yang bisa dilakukan adalah bersepeda atau bermain bola.
Lapangan ini juga cocok dijadikan tempat alternatif untuk anak-anak yang senang dengan kegiatan outdoor. Di sana, anak-anak bisa berlari-larian dengan bebas. Selain itu, area lapangan juga cocok untuk tempat bermain bola atau laying-layang.
Anak-anak juga bisa dikenalkan dengan sejarah dari lapangan Puputan Bali. Orang tua bisa menjelaskan bagaimana perlawanan rakyat dan para pahlawan Bali untuk mengusir penjajah. Mengetahui sejarah dari suatu tempat akan meninggalkan makna yang mendalam.
Di sana juga terdapat monument dan tugu peringatan yang menjadi simbol keberanian maupun semangat dari para pahlawan. Tempat ini juga bisa dijadikan sebagai objek wisata sejarah yang memberikan khasanah baru bagi para pengunjungnya.
Dengan mempelajari sejarah kepahlawanan masyarakat Bali dari lapangan ini, diharapkan semangat dan keberanian dari para pahlawan terasa hingga generasi saat ini. Sehingga, kita terus bisa melanjutkan semangat kepahlawanan yang dulu habis-habisan.
Lapangan Puputan Bali tidak hanya berfungsi sebagai ruang publik. Jauh lebih dalam, lapangan ini juga merupakan tempat yang merawat kenangan akan peristiwa bersejarah yang tak terlupakan. Dan, untuk memudahkan transportasi pilih jasa sewa mobil di Putri Bali Rental, karena sudah terpercaya lebih dari 10 tahun dengan armada yang bersih dan nyaman.